Rabu, 24 Juli 2013

Lirik Maher Zain Number One For Me

kami menyajikan lirik dari lagu Number One For Me yang dibawakan oleh penyanyi / band Maher Zain. Untuk saat ini, lagu ini masih dirilis dalam bentuk single.
Sudah gak sabar pengen nyanyi-nyanyi sendiri? Simak deh lirik lagu komplitnya di bawah ini.

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I’m here for you
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it’s time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I’m all grown up now
I’ts a brand new day
I’d like to put a smile on your face everyday

Mom I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me

Oh oh

Number one for me

Now I finally understand
That famous line
About the day I’d face in time
Coz now I have a child of mine

Even though I was so bad
I’ve learnt so much from you
Now I’m trying to do it too
Love my kids the way you do

 Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I’m all grown up now
I’ts a brand new day
I’d like to put a smile on your face everyday

Mom I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me

Oh oh

Number one for me

There is no one in this world
That can take your place
Oooh I’m sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I’m around you

Now I will to try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me

Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Oooh

If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I’m all grown up now
I’ts a brand new day
I’d like to put a smile on your face everyday

Mom I’m all grown up now
And it’s not too late
I’d like to put a smile on your face everyday

The number one for me
The number one for me
The number one for me

Oh oh

Number one for me

Jumat, 19 Juli 2013

Hikmah Puasa

BISMILLAAHIR ROHMAANIR RAHIIM
Assalaamu’alaykum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin. Washsholatu Was salamu’alaa asyrofil angbiya’I wal mursaliin, Wa-’alaa aaalihi washohbihi ajema’iin. Ammaaba’du.

Yang terhormat para ustadz dan ustadzah.
Serta teman-teman yang berbahagia.
Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta Alam. Yang telah memberikan kita kehidupan serta kesehatan sehingga kita bisa bertemu di tempat penuh berkah ini. Salam sejahtera semoga tetap tercurah kepada Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang telah mengeluarkan kita dari alam gelap menuju ke alam yang terang benderang seperti saat ini.
Nah ! Pada kesempatan kali ini, judul kultum yang akan dibahas adalah
Para hadirin yang dirahmati Allah
Bulan Ramadhan merupakan karunia besar bagi hamba-hamba Allah, Karena Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dalam perjalanan bulan-bulan dalam setahun.
Sebagai mana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 185
Syahrur Romadhoonalladzii Ungzala Fiihil Qur’aanu Hudal Lin Naasi Wa Bayyinaatim Minal Hudaa Wal Furqoon. Famang Syahida Mingkumus Syahro Falyashumhu………….
Artinya
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda . Karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.
Sebab nilai pahala ibadah pada bulan ini dilipat gandakan oleh Allah daripada bulan yang lain. Olehnya itu,  hendaknya setiap muslim menyegerakan amal dalam bulan ini, menyempurnakan ibadah-ibadah, memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Misalnya dengan bersedekah, tadarus Al-Qur’an, berdzikir, qiyamul-lail, berakhlaq baik dan sebagainya. Serta kepada teman-teman yang sebaya dengan saya…., jangan suka main-main dalam sholatnya lagi ya…., bisa rugi kan!.
Selain itu, Puasa Ramadhan dengan segala amal ibadahnya berupa tarawih, dzikir, infaq, I’tikaf, membaca alQur’an dan lainnya tentu akan mampu mengantarkan kita menjadi manusia yang bertaqwa. Sebab Ramadhan merupakan bulan mendidik hawa nafsu, menempa keinginan, kepentingan, prinsip hidup, sudut pandang, agar kita tunduk semata-mata kepada Allah swt. Nah, Teman-teman marilah kita memanfaatkan karunia ini dengan baik.., jangan Cuma digunakan untuk liburan semata. Okey!:)
Firman Allah dalam Al Qur’an Surah Al- Ahsab ayat 35 yang artinya.
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki danperempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allahtelah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Nah!. Para hadirin yang terhormat.
Suatu perkara yang tidak bisa diingkari, bahwa puasa menjadi penyebab utama meraih taqwa karena orang yang berpuasa mampu mentaati Allah walaupun dalam masalah yang sebenarnya dihalalkan sebelumnya, seperti makan, dan minum. Orang yang membiasakan mendidik nafsunya untuk mengikuti perintah Allah, yang sebelumnya suka diumbar. Seperti makan ta’ 4 piring satu kali pagi,siang dan malam…, nah, teman-teman dibulan ramadhan ini kita tidak bisa makan siang ya!.
Yang mengingkari hal tersebut hanyalah orang yang tidak waras alias gila. Sebab jika dia sadar tentu dia meyakini bahwa setiap yang orang yang berpuasa pasti tidak makan siang kecuali bagi anak-anak ingusan yang baru belajar puasa..., bagaimana dengan teman-teman apakah mau dibilangin anak ingusan…, tidak kan.
Selain itu, para hadirin tidak perlu takut berpuasa, karena dari sisi medis, puasa menjadikan sempitnya pembuluh darah, sehingga godaan syetan yang berjalan melalui alirannya menjadi buntu.., tidak bisa lewat setan disitu.. Maka dengan puasa tersebut ambisi berbuat maksiyat melemah dan lahir batin akan menjadi lebih sehat…
Dengan puasa pula keinginan untuk memperbanyak ketaatan semakin kuat. Misalnya orang kaya dapat merasakan langsung bagaimana pedihnya rasa lapar sebagaimana mendera kaum fakirmiskin. Sehingga timbullah tanggung jawab sosialnya. Dan inilah buah taqwa.
Hadirin dan Teman-teman yang berbahagia
Sebagai penutup,
Marilah kita berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan di bulan ramadhan ini baik kepada diri kita sendiri, orang tua, orang-orang disekitar kita maupun kepada Allah yang telah memberikan karunia yang sangat besar kepada kita. 
Demikian tadi apa yang dapat kami sampaikan.
Terima kasih
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalaamu’alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh
 Twitter username : @Firman_NG
Facebook username : Firman Nugroho  (Guvara Rastavara)

Kamis, 18 Juli 2013

Biografi Goenawan Mohamad

                    


lahir
di Batang, Pekalongan, Indonesia
29 Jul 1941

jenis kelamin
laki-laki

situs webhttp://goenawanmohamad.com/

twitter username
gm_gm

aliran
Penyair,Puisi, Sastra & Fiksi, Filsafat

 

 

Goenawan Soesatyo Mohamad (lahir di Batang, 29 Juli 1941; umur 71 tahun) adalah seorang sastrawan Indonesia terkemuka. Ia juga salah seorang pendiri Majalah Tempo. Ia merupakan adik Kartono Mohamad, seorang dokter yang menjabat sebagai ketua IDI.
Goenawan Mohamad adalah seorang intelektual yang punya wawasan yang begitu luas, mulai pemain sepak bola, politik, ekonomi, seni dan budaya, dunia perfilman, dan musik. Pandangannya sangat liberal dan terbuka. Seperti kata Romo Magniz-Suseno, salah seorang koleganya, lawan utama Goenawan Mohamad adalah pemikiran monodimensional.

 Ia seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis dan berwawasan luas. Tanpa lelah, ia memperjuangkan kebebasan berbicara dan berpikir melalui berbagai tulisan dan organisasi yang didirikan-nya. Tulisannya banyak mengangkat tema HAM, agama, demokrasi, korupsi, dan sebagainya. Seminggu sekali menulis kolom “Catatan Pinggir” di Majalah Tempo.

Pendiri dan mantan Pemimpin Redaksi Majalah Berita Tempo kelahiran Karangasem Batang, Pekalongan, Jawa Tengah, 29 Juli 1941, ini pada masa mudanya lebih dikenal sebagai seorang penyair. Ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan 1964 yang mengakibatkannya dilarang menulis di berbagai media umum.

Ia juga pernah menjadi Nieman fellow di Universitas Harvard dan menerima penghargaan Louis Lyons Award untuk kategori Consience in Journalism dari Nieman Foundation, 1997. Secara teratur, selain menulis kolom Catatan Pinggir, ia juga menulis kolom untuk harian Mainichi Shimbun (Tokyo).

Ia menulis sejak berusia 17 tahun, dan dua tahun kemudian menerjemahkan puisi penyair wanita Amerika, Emily Dickinson. Sejak di kelas VI SD, ia mengaku menyenangi acara puisi siaran RRI. Kemudian, kakaknya yang dokter (Kartono Mohamad, mantan Ketua Umum PB IDI) ketika itu berlangganan majalah Kisah, asuhan H.B. Jassin. “Mbakyu saya juga ada yang menulis, entah di harian apa, di zaman Jepang,” tutur Goenawan.

Pada 1971, Goenawan bersama rekan-rekannya mendirikan Majalah Mingguan Tempo, sebuah majalah yang mengusung karakter jurnalisme majalah Time. Di sana ia banyak menulis kolom tentang agenda-agenda politik di Indonesia. Jiwa kritisnya membawanya untuk mengkritik rezim Soeharto yang pada waktu itu menekan pertumbuhan demokrasi di Indonesia. Tempo dianggap sebagai oposisi yang merugikan kepentingan pemerintah sehingga dihentikan penerbitannya pada 1994.

Goenawan Mohamad kemudian mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), asosiasi jurnalis independen pertama di Indonesia. Ia juga turut mendirikan Institut Studi Arus Informasi (ISAI) yang bekerja mendokumentasikan kekerasan terhadap dunia pers Indonesia. ISAI juga memberikan pelatihan bagi para jurnalis tentang bagaimana membuat surat kabar yang profesional dan berbobot. Goenawan juga melakukan reorientasi terhadap majalah mingguan D&R, dari tabloid menjadi majalah politik.

Ketika Majalah Tempo kembali terbit setelah Pak Harto diturunkan pada 1998, berbagai perubahan dilakukan seperti perubahan jumlah halaman namun tetap mempertahankan mutunya. Tidak lama kemudian, Tempo memperluas usahanya dengan menerbitkan surat kabar harian bernama Koran Tempo.

Setelah terbit beberapa tahun, Koran Tempo menuai masalah. Pertengahan bulan Mei 2004, Pengadilan Negeri Jakarta Timur menghukum Goenawan Mohamad dan Koran Tempo untuk meminta maaf kepada Tomy Winata, (17/5/2004). Pernyataan Goenawan yang dimuat Koran Tempo pada 12-13 Maret 2003 dinilai telah melakukan pencemaran nama baik bos Arta Graha itu.

Goenawan yang biasa dipanggil Goen, mempelajari psikologi di Universitas Indonesia, mempelajari ilmu politik di Belgia dan menjadi Nieman Fellow di Harvard University, Amerika Serikat. Goenawan menikah dengan Widarti Djajadisastra dan memiliki dua anak.

Selama kurang lebih 30 tahun menekuni dunia pers, Goenawan menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan di antaranya kumpulan puisi dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang (1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980), dan Catatan Pinggir (1982).

Hingga kini, Goenawan Mohamad banyak menghadiri konferensi baik sebagai pembicara, narasumber maupun peserta. Salah satunya, ia mengikuti konferensi yang diadakan di Gedung Putih pada 2001 dimana Bill Clinton dan Madeleine Albright menjadi tuan rumah.


Karya dari seorang Goenawan Mohamad berupa :
  
         1.Buku yang terdiri dari

 

  •  9 volume Catatan Pinggir
  •  Tan Malaka dan Dua Lakon Lain
  •  Setelah Revolusi Tak Ada Lagi
  •  Empat Sajak dalam "Manifestasi"
  •  “Kata, Waktu”    
                                           
    2. Puisi yang terdiri dari
      
    •  Di Mercu Suar
    •  Yang Tak Menarik dari Mati
    •  Tentang Maut
    •  Di Antara Kanal
    • Aktor
    • Rite of spring
    • Tentang chopin
    •  Aung San Suu Kyi

    Demikian yang dapat saya  paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

    Sumber informasi :